IIBF 2024, yuk Mari kita Rayakan Kecintaan pada Bacaan

 Penganugerahaan IkapiAwards akan dilaksanakan dalamrangkaian upacara pembukaan IIBF 2024 pada Rabu pagi tanggal 25 September 2004 di panggung utama Hall Cendrawasih.

 

Sebagai pameran buku tertua di Indonesia, IIBF adalah bagian yang terpisahkan dari dunia perbukuan di Indonesia dan kemajuan literasi Indonesia.

Arys Hilman Nugraha, Ketua Umum Ikapi, mengatakan, buku adalah kunci peradaban dan kemajuan yang layak mendapatkan tempat terhormat. Indonesia memiliki masyarakat dengan tingkat melek huruf yang tinggi, melampaui 96 persen, dan tidak diragukan bahwa mereka memiliki minat baca.

“Namun, kinerja baca dan indeks literasi hanya akan tumbuh jika masyarakat tersebut juga memiliki akses terhadap bahan bacaan,” ujarnya.

Penyelenggaraan IIBF 2024 diharapkan berlangsung dalam atmosfer penuh kegembiraan dalam merayakan kecintaan kita terhadap buku dan membaca demi kemajuan bangsa Indonesia yang berbudi-luhur, cerdas, dan berwawasan.

Sampai jumpa di IIBF 2024 di JCC Senayan pada 25-29 September 2024!

 

Tentang Ikapi

Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) adalah asosiasi profesi penerbit satu-satunya di Indonesia yang menghimpun para penerbit buku dari seluruh Indonesia. Ikapi didirikan pada tanggal 17 Mei 1950 di Jakarta. Para pelopor dan inisiator pendirian IKAPI adalah Sutan Takdir Alisjahbana, M. Jusuf Ahmad, dan Nyonya A. Notosoetardjo. Pendirian IKAPI didorong oleh semangat nasionalisme setelah Indonesia merdeka tahun 1945.

Ikapi kemudian dibentuk sebagai organisasi profesi penerbit buku berasaskan Pancasila,gotong royong, dan kekeluargaan. Atas kesepakatan para pendiri Ikapi diangkatlah Achmad Notosoetardjo sebagai Ketua pertama Ikapi, Ny. Sutan Takdir Alisjahbana sebagai wakil ketua, Machmoed sebagai sekretaris, M. Jusuf Ahmad sebagai bendahara, dan John Sirie sebagai komisaris. Pada masa awal tersebut bergabung tiga belas penerbit sesuai dengan buku yang disusun Mahbub Djunaidi dan versi lain dari Zubaidah Isa menyebutkan jumlah empat belas penerbit bergabung pada masa awal Ikapitersebut. Namun, baik Mahbub maupun Zubaidah tidak menyebutkan siapa saja penerbit yang bergabung tersebut.